Minggu, 18 November 2012

Mengenal Benda Padat, Cair dan Gas

BENDA PADAT, CAIR DAN GAS



·        Benda-benda di alam semesta digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu benda padat, benda cair dan benda gas. Setiap jenis benda mempunyai sifat yang membedakannya dengan jenis benda lainnya. Bahkan sesama benda padat pun mempunyai sifat yang berbeda dari benda padat lainnya.

·        Dalam keadaan beku, air termasuk ke dalam zat padat. Jika es terkena panas maka es akan berubah menjadi benda cair. Jika es cair itu didinginkan kembali maka air akan berubah akan menjadi padat kembali. Perubahan benda dari satu bentuk ke bentuk lainnya dinamakan perubahan wujud. 

 
A. Sifat-sifat Benda Padat

·        Walaupun sama-sama benda padat, berbagai benda padat mempunyai perbedaan. 

·        Plastisin memiliki sifat yang berbeda dengan batu. Dalam ukuran yang sama, batu lebih berat dari pada plastisin. Jika ditekan dengan jari maka bentuk plastisin berubah. Tetapi batu tidak akan berubah meskipun ditekan sekuat tenaga dengan jari. Hal ini menunjukkan plastisin lebih lunak dari pada batu. Plastisin mudah dibentuk sesuai kehendak kita. Batu sulit diubah bentuknya kecuali dengan menggunakan alat lain. 

·        Sifat-sifat benda padat, diantaranya :

1.      Bentuk benda padat tidak mengikuti wadahnya

Meskipun berpindah-pindah tempat, benda padat tidak akan berubah sesuai tempat yang ditempatinya.

2.      Bentuk benda padat dapat diubah sesuai kehendak.

Benda padat tidak berubah bentuk sesuai tempat yang ditempatinya. Benda  padat hanya akan berubah bila kita melakukan suatu tindakan seperti menekan, memotong, mendorong pada benda tersebut (perlakuan tertentu ini disebut gaya).

 
B. Sifat-sifat Benda Cair

Beberapa benda cair yang sudah kita kenal adalah air, sirup, minyak dll. Sifat-sifat benda cair ini diantaranya:

 

1.      Bentuk benda cair mengikuti bentuk wadahnya.

Jika memindahkan benda cair dari wadah yang berbentuk bulat ke wadah yang berbentuk persegi kemudian ke wadah yang berbentuk segitiga maka kamu akan melihat bahwa benda cair akan selalu mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya.

2.      Bentuk permukaan benda cair yang tenang selalu datar

Permukaan  laut tampak bergelombang, tidak datar. Permukaan air laut tidak datar pada saat tertiup angin. Seandainya laut diberi kesempatan untuk tidak mendapatkan tiupan angin barang sesaat, kamu perhatikan bak-baik, permukaan laut akan datar pada saat tidak ada angin. 

3.      Bentuk permukaan benda cair yang tenang berbeda dengan benda cair yang bergejolak. 

Pada permukaan benda cair yang tenang terlihat permukaan air akan datar walaupun wadahnya dimiringkan.

4.      Benda cair mengalir ke tempat rendah

Perhatikan aliran air di sekitar rumahmu, pasti kamu  akan mengetahui bahwa secara alami air akan selalu mencari tempat yang lebih rendah. Air hanya akan menuju ke tempat yang lebih tinggi bila mendapatkan gaya dari luar atau bila kita melakukan suatu tindakan padanya, misalkan dipompa, disedot ataupun ditiup..

5.      Benda cair menekan ke segala arah

Air mempunyai tekanan. Dalam satu tempat yang sama, tekanan air dapat berbeda. 

Semakin rendah tekanan air pada tempat itu semakin besar. Hal ini dapat dibuktikan dengan membuat air menjadi memancar. 

Pancaran air dari tempat rendah tampak lebih jauh. 

Itulah sebabnya tembok dalam bendungan dibuat makin ke bawah makin tebal. Tembok dibuat makin tebal untuk menahan tekanan air yang makin besar di bagian bawah.


6.      Benda cair meresap melalui celah-celah kecil

Air yang tergenang di lantai dapat dilap menggunakan tisu, kertas koran atau kain pel. Kemudian kertas koran, tisu atau kain pel menjadi basah. Benda cair di lantai tadi telah pindah ke tisu, kertas koran atau kain pel tadi. 

Bila kita melap benda cair tadi dengan plastik apakah peristiwa yang sama akan terjadi pada plastik ? Tidak.

Kertas tisu, koran dan kain pel memiliki banyak celah kecil yang dapat ditembus air sedangkan plastik tidak memiliki celah kecil yang dapat ditembus air.

Peristiwa meresapnya benda cair melalui celah-celah kecil disebut kapilaritas. Contoh lain kapilaritas terjadi pada sumbu kompor atau sumbu lampu tempel dan bak mandi tembok.





C. Sifat-sifat Benda Gas 
Berbeda dengan benda padat dan cair, benda gas lebih sulit untuk diamati. Contoh benda gas adalah udara dan asap. Udara tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan, sedangkan asap dapat dilihat dari wujudnya. Sifat-sifat benda gas akan diuraikan di bawah ini:

 

1.      Benda gas mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.

Ketika ban sepeda dipompa, gas masuk ke dalamnya. Ban akan terasa padat bila gas sudah memenuhi seluruh ruangan di dalamnya. Hal ini berarti benda gas mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.

2.      Benda gas menekan ke segala arah

Seperti halnya benda cair, benda gas juga memiliki sifat menekan ke segala arah. Bila balon yang terisi benda gas kita tusuk dengan jarum maka benda gas akan mengalir ke luar seperti halnya aliran air dalam botol yang dilubangi. Hal ini menunjukkan bahwa udara menekan ke segala arah.

3.      Benda gas terdapat di segala tempat

·        Benda gas yang selalu ada di sekitar kita adalah udara. 

·        Di semua tempat ada udara bahkan wadah yang terlihat kosong pun ternyata berisi udara. Udara merupakan benda gas yang tidak terlihat, kita tidak dapat melihatnya meskipun udara ada di sekitar kita. 

·        Gayung tidak dapat dibenamkan ke dalam air dalam keadaan tertelungkup. Karena di dalam gayung tersebut telah ada udara yang mengisi gayung. 

·        Pada saat gayung yang tertelungkup dimasukkan ke dalam air, udara di dalam gayung tidak mau pindah meskipun ke tempat yang lebih rendah. 

·        Tidak seperti air yang dapat mengalir ke tempat yang lebih rendah, udara hanya dapat berpindah ke tempat yang tekanannya lebih rendah. 

·        Udara di lembah dapat mengalir ke puncak gunung asalkan tekanan di puncak gunung lebih rendah dari pada tekanan di lembah.

·        Di dalam air dan tanah juga terdapat udara. Oleh karena itu, ada banyak makhluk yang dapat hidup di air atau pun tanah.

D. Perubahan Wujud Benda Padat, Cair, dan Gas

1. Perubahan wujud benda padat menjadi benda cair

·        Dalam kehidupan sehari-hari banyak contoh perubahan wujud, seperti gula yang melarut di dalam air. Perubahan yang terjadi adalah gula yang asalnya benda padat menjadi benda cair. 

·        Perubahan benda padat menjadi cair disebut mencair atau meleleh atau melebur. Peristiwa meleleh pun terjadi pada mentega yang terkena panas penggorengan, es krim yang mencair karena udara yang panas dan coklat yang meleleh karena panas di tangan kita. 

·        Jadi, perubahan wujud benda dari padat ke cair bisa disebabkan oleh panas.

 
2. Perubahan wujud benda cair menjadi penda padat

·        Jika air dimasukkan ke dalam freezer (di lemari es) maka air akan menjadi padat. 

·        Perubahan air menjadi padat dinamakan membeku. 

·        Mentega dan minyak pun akan membeku bila didinginkan.

·        Jadi, perubahan wujud benda cair menjadi benda padat dapat disebabkan oleh proses pendinginan. 

   
3. Perubahan wujud benda cair menjadi benda gas

·        Benda cair dapat berubah wujud menjadi benda gas bila dipanaskan. 

·        Perubahan benda cair menjadi benda gas disebut menguap. 

·        Contoh peristiwa penguapan; air yang dididihkan menghasilkan uap air, penguapan air di seluruh permukaan bumi akibat pancaran sinar matahari, penguapan air dalam tubuh tanaman melalui stomata dll.

 
4. Perubahan wujud benda gas menjadi benda cair

·        Pada saat ibu mendidihkan air maka kamu akan melihat butiran-butiran air ada di sekitar tutup panci, itu artinya uap air yang tadinya berbentuk gas ketika sampai ke panci dan terkena udara yang lebih dingin menyebabkan uap air itu berubah menjadi titik-titik air.

·        Kamu dapat melihat butiran-butiran air ini di tutup panci. 

·        Perubahan wujud benda gas menjadi benda cair disebut mengembun atau kondensasi.

 
5. Perubahan wujud benda padat menjadi benda gas

·        Apakah kamu pernah melihat kamper atau kapur barus? Kamper merupakan benda padat. Jika diletakkan di udara terbuka, kamper lama kelamaan akan habis. Kamper berubah menjadi gas yang menyebar di udara. 

·        Perubahan wujud benda padat menjadi benda gas ini disebut menyublim. 

·        Selain kamper yang dapat menyublim adalah es kering. Es kering bukan terbuat dari air tetapi dari karbon dioksida yang dipadatkan. Es kering dipakai untuk menjaga agar makanan tetap beku selama beberapa lama, sering dipakai juga untuk menghasilkan efek asap di panggung pertunjukan. 

Mengenal Tumbuhan

Tumbuhan merupakan salah satu daripada alam benda hidup yang terdapat di alam semesta.
Tumbuhan merupakan organisma yang terkandung dalam alam Plantae. Biasanya, organisma yang menjalankan proses fotosintesis diklasifikasikan sebagai tumbuhan. Tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk menjalani proses fotosintesis.
Tumbuhan merangkumi semua benda hidup yang mampu menghasilkan makanan dengan menggunakan klorofil untuk menjalani proses fotosintesis dan menghasilkan kanji. Sel tumbuhan berbeza dengan sel haiwan dalam beberapa segi termasuk sel tumbuhan mempunyai dinding sel.

Istilah tumbuhan jauh lebih sukar untuk ditakrifkan dari anggapan biasa. Walaupun pakar botani menggambarkan Alam Tumbuhan, sempadan pentakrifan ahli Tumbuhan adalah lebih ketat dari definisi biasa tumbuhan. Kita cenderung untuk menganggap tumbuhan sebagai organisma multicellular, eukaryotic yang biasanya tidak mempunyai organ deria atau pergerakan terkawal dan lengkap dengan akar, batang, dan daun. Bagaimanapun, secara botani hanya tumbuhan vaskular (vascular plant) mempunyai "akar, batang, dan daun", dan sesetengah tumbuhan vaskular, seperti tumbuhan kanivor dan pokok janggut nabi, tidak menepati istilah tersebut. Tetapi agar berlaku adil, tumbuhan vaskular adalah tumbuhan yang kita sering nampak setiap hari.
Istilah tumbuhan yang lebih luas adalah semua autotrof (autotroph) — iaitu, yang menghasilkan makanannya sendiri daripada bahan mentah bukan organik dan cahaya matahari. Ini adalah istilah yang manusahabah, dan yang menumpukan kepada peranan biasa tumbuhan dalam sistem ekologi. Bagaimanapun terdapat fotoautotrof (photoautotrophs) dalam Prokaryote, khususnya bakteria photoautotrophik dan cyanobacteria.
Cyanobacteria kadang-kala (bersebab) dikenali sebagai alga biru-hijau. Kemudian terdapat masalah bahawa kebanyakan orang, termasuk botanis, memanggil cendawan (mushroom) sebagai tumbuhan, walaupun cendawan adalah badan berbuah (fruiting body) fungi (Alam Fungi), dan bukannya photoautotrophic sama sekali, tetapi saprophytic. Dan terdapat agak banyak spesies tumbuhan berbunga, fungi, dan bakteria yang merupakan parasit.
Sistem pengelasan biologi semasa (lihat cladistics) cenderung untuk memberi penekanan perkaitan genetik antara organisma sebagai asas pengelasan. Secara sempurna, taxon (atau clade) perlu monophyletik; semua organisma dalam taxon atau clade sepatutnya berkongsi leluhur tunggal, dan taxon atau clade sepatutnya merangkumi semua keturunan dari leluhur tunggal itu. Satu cara lain mentakrifkan Alam Tumbuhan adalah untuk menentukan samaada semua organisma dalam alam boleh dijejak kepada leluhur tunggal.
Kita tidak dapat memberikan jawapan yang pasti. Senarai ciri-ciri yang membezakan Tumbuhan (Plantae) daripada alam biologi lain memberikan sekurang-kurangnya takrifan teknikal. Masalah kekaburan atau persetujuan dalam istilah menggambarkan tumbuhan adalah pernyataan kefahaman (understanding statements), sering dijumpai dalam rencana Wikipedia, contohnya: ...xylem merupakan satu dari dua tisu pengangkutan dalam tumbuhan. Secara umum ia tidak boleh dianggap merangkumi semua tumbuhan, alga sehingga tumbuhan berbunga. Kemungkinan besar ia tidak merangkumi fungi atau bakteria. Sebenarnya, ia lebih selamat untuk menganggap perbincangan di atas merupakan tumbuhan vaskular (khususnya paku-pakis, konifer, tumbuhan berbunga, dan beberapa yang lain) kecuali disebut berlainan (contoh., ...dalam tumbuhan vaskular dan bukan vaskular seperti ini dan ini dan ini ).
Sistem pengelasan (lihat pengelasan saintifik) digunakan oleh para biologi untuk mengkatalog organisma yang hidup di bumi telah digunakan oleh beribu pakar sains yang meluangkan masa untuk melengkapkannya. Sistem ini direka agar "berkecuali", mentakrifkan perkaitan evolusi antara kesemua spesies berlainan (termasuk yang hanya dikenali melalui fosil). Tumbuhan adalah sebahagian daripada usaha pengelasan dan samaada menentukan "tumbuhan" secara meluas atau khusus, kita mesti memasukkan rujukan kepada sistem pengkelassan dalam kesemua usaha terpelajar untuk mendapatkan atau memberikan mamlumat mengenainya.

Evolusi dan pengelasan Alam Tumbuhan

Alam tumbuhan Plantae (atau Viridaeplantae) adalah kumpulan monophyletik eukaryote (organisma dengan sel bernukleas (nucleated)). Lebih 60 jurai lineages utama eukaryotes telah dikenal pasti, kebanyakannya adalah bersel tunggal unicellular dan dikelaskan dalam alam paraphyletik Protista. Alam tumbuhan adalah kumpulan monophyletik mengandungi organisma eukaryotik yang melakukan fotosintesis menggunakan klorofil a dan b, menyimpan hasil fotosintesis sebagai kanji dalam kloroplas (chloroplasts) tempat ia dihasilkan, mempunyai kloroplast yang diikat oleh selaput berkembar double membrane, dan mempunyai dinding sel yang diperbuat dengan selulus (cellulose ). Alam ini mengandungi beberapa kumpulan alga hijau yang berevolasi dari leleuhur yang sama dengan tumbuhan hijau. Alga hijau mempunyai beberapa bentuk: flagellate, koloni, berjurai (filamentous), dan juga multiselular (multicellular) primitif. Kebanyakannya adalah haploid, tetapi yang lain menunjukkan generasi perantaraan (alternation of generations) antara haploid dan bentuk diploid, dikenali sebagai gametophyte dan sporophyte.
Dalam tempoh tertentu semasa Palaeozoik, tumbuhan multiselular, rumit (Embryophyte) mula muncul di daratan. Dalam bentuk baru ini, gametophyte dan sporophyte berubah bentuk dan fungsi yang amat berlainan, sporophyte kekal kecil dan bergantung kepada leluhurnya sepanjang tempoh hayatnya yang singkat. Kumpulan dalam organisasi aras ini, secara berkumpulan dikenali sebagai bryophytes, termasuk:
Kesemua bentuk ini adalah kecil dan terhad kepada persekitaran lembab, bergantung kepada air untuk menyebarkan spora. Dalam tempoh Silurian, embryophytes baru muncul dengan adaptasi membolehkan mereka mengatasi had ini, yang mengalami radiasi perubahan besar-besaran dalam tempoh Devonian, menguasai daratan. Kumpulan ini biasanya mempunyai ketahanan kutikel (cuticle) kepada kekeringan (desiccation), dan mempunyai tisu vaskular, yang mengangkut air keseluruh organisma, dan dengan ini dikenali sebagai tumbuhan vaskular. Dalam kebanyakan tumbuhan ini, sporophyte bertindak sebagai individual terasing, dengan gametophyte kekal amat kecil. Taxa tumbuhan vaskular merangkumi:
Spermatophytes, atau tumbuhan berbiji benih (seed plants) merupakan kumpulan tumbuhan vaskular yang berpecah (diversified ) pada akhir Palaeozoic. Dalam bentuk ini, gametophytelah yang mengecut sepenuhnya, dan sporophyte muda memulakan kehidupannya dalam biji benih yang terbentuk pada pokok tua. Kumpulan spermatophytes yang masih hidup termasuk:
Division ini dibahagikan kepada gymnosperms (empat yang pertama:benih terdedah naked seeds), dan tumbuhan berbunga atau angiosperms. Angiosperms adalah kumpulan tumbuhan terakhir muncul, ketika tempoh Jurassik, dengan perkembangan radiation utama dalam tempoh Cretaceous yang menyebabkan Angiosperms menjadi tumbuhan darat utama dalam kebanyakan biome.

Kategori tumbuhan

Tumbuhan vaskular sama ada herba atau berkayu. Tumbuhan berkayu selalunya pokok dengan satu atau beberapa batang dan dahan yang tumbuh jauh dari tanah, atau tumbuhan renek tanpa batang yang jelas, dan dahan yang hampir dengan permukaan tanah.
Tumbuhan saka vaskular mungkin malar hijau, daun kekal sepanjang tahun, atau luruh, meluruhkan daun pada musim luruh dalam setahun. Kebanyakan tumbuhan luruh, biasanya dijumpai di kawasan beriklim sederhana, dan sesetengah tumbuhan tropika dan subtropika meluruhkan daun mereka pada musim kemarau.
Tanaman juga dibahagikan menurut penggunaan ia dalam kehidupan manusia. Tanaman makanan termasuk buah, sayur-sayuran, herba, dan rempah.

Jangka hayat tumbuhan

Sebagai tambahan kepada pengelasan saintifik tumbuhan, atau pendekatan yang paling popular berasaskan sistem tersebut, terdapat juga pengelasan tumbuhan melalui cara lain yang akan dibincangkan di sini.
Tumbuhan jatuh dalam salah satu antara lima kumpulan berdasarkan jangka hayat ia.
  1. Tumbuhan efemeral - mempunyai dua kitar hidup dalam satu musim.
  2. Tumbuhan semusim - mempunyai satu kitar hidup untuk semusim atau dalam setahun
  3. Tumbuhan dwimusim - mempunyai dua kitar hidup dalam dua tahun. Kitar pertama adalah pertumbuhan tampang dan kitar kedua ialah pembiakan.
  4. Tumbuhan herba saka - tumbuhan herba yang hidup lebih dari dua tahun.
  5. Tumbuhan berkayu saka - tumbuhan berkayu yang hidup lebih dari dua tahun.
Struktur setiap kategori tumbuhan tersebut berbeza setiapnya dan hanya tumbuhan berkayu saka mempunyai kebolehan untuk meningkatkan ukur lilitnya pada tahun kedua dan seterusnya. Tumbuhan efemeral, semusim, dwimusim dan herba saka semuanya ialah herba iaitu ia mempunyai pertumbuhan lembut herba. Tumbuhan semusim tidak pergi untuk musim kedua, tetapi tumbuhan herba saka mempunyai strategi untuk terus hidup dari tahun ke tahun dengan kematian dan penghidupan pertumbuhan ia, dengan tambahan simpanan organ bawah tanah baru.

Maklumat tumbuhan umum

Kadar pertumbuhan tumbuhan amat berbeza, antara kurang dari 1 &mikro;m/h (contoh sesetengah lumut), kebiasaannya 25-250 µm/h dalam kebanyakan pokok, dan sehingga 12,500 µm/h dalam sesetengah spesies memanjat yang tidak perlu membazir tenaga untuk menghasilkan tisu penyokong yang keras (contoh Pueraria montana)

Jenis Tumbuhan, Pokok, Kulat & Alga

Mengenal Hewan

Hewan atau disebut juga dengan binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi. Sebutan lainnya adalah fauna dan margasatwa (atau satwa saja).
Hewan dalam pengertian sistematika modern mencakup hanya kelompok bersel banyak (multiselular) dan terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan), sehingga kelompok ini disebut juga histozoa. Semua binatang heterotrof, artinya tidak membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya.

Ciri-Ciri hewan

Hewan mempunyai daya gerak, cepat tanggap terhadap rangsangan eksternal, tumbuh mencapai besar tertentu, memerlukan makanan bentuk kompleks dan jaringan tubuhnya lunak. Perbedaan itu berlaku secara umum, tentu saja ada kelainan-kelainannya. Tiap individu, baik pada hewan uniselular maupun pada hewan multiselular, merupakan satu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti tiap bagian dari tubuhnya merupakan subordinat dari individu sebagai keseluruhan baik sebagai bagian suatu sel maupun seluruh sel. Inilah yang disebut konsep organismal, suatu konsep yang penting dalam biologi.[5]
Secara umum berikut ini adalah ciri-ciri hewan:[6][7][8]
  1. Hewan merupakan organisme eukariota, multiseluler, heterotrofik. Berbeda dengan nutrisi autotrofik pada tumbuhan, hewan memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan cara menelan (ingestion) atau memakan organisme lain, atau memakan bahan organik yang terurai.
  2. Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Komponen terbesar sel-sel hewan terdiri atas protein struktural kolagen.
  3. Keunikan hewan yang lain adalah adanya dua jaringan yang bertanggung jawab atas penghantaran impuls dan pergerakan, yaitu jaringan saraf dan jaringan otot sehingga dapat bergerak secara aktif.
  4. Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid yang mendominasi siklus hidupnya.
  5. Alat pernapasan pada hewan bermacam-macam tergantung pada temapt hidupya, ada yang bernapas dengan paru-paru seperti kucing, insang seperti ikan, kulit seperti cacing, trakea seperti serangga.
  6. Memerlukan makanan untuk tumbuh dan bertahan hidup.
  7. Tidak mempunyai indra berpikir.
  8. Dapat dikendali untuk manusia (hewan piaraan/sirkus).
  9. Kehidupan dapat berakhir (mati)

Sel hewan

Bagian-bagian sel hewan, yang memiliki sentriol.
! Artikel utama untuk kategori ini adalah Sel hewan.
Sel hewan memiliki organel yang khas, yaitu adanya sentriol yang berguna pada saat pembelahan sel.[9] Adanya organel tersebut menjadi salah satu ciri yang membedakan antara hewan dan tumbuhan. Ciri-ciri lain dari sel hewan adalah sel hewan tidak memiliki dinding sel, memiliki vakuola berukuran kecil bahkan tidak ada, tidak memiliki plastida.[10][11] Seperti pada tumbuhan, sel-sel hewan yang memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk suatu jaringan.[12]
Sebagian besar sel tersusun dari air dan komponen kimia utama, seperti protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Sel tersusun dari dua lapis membran fosfolipid yang besifat selektif permeabel, yang berarti hanya molekul tertentu saja dapat masuk dan keluar sel.[12]

Jaringan hewan

! Artikel utama untuk kategori ini adalah Jaringan hewan.
Jaringan adalah kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk membentuk suatu organ. Jenis jaringan yang umumnya dimiliki oleh vertebrata dan manusia ada empat macam, yaitu jaringan epitl, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.[12] Jaringan ikat terdiri dari matriks dan sel-sel jaringan ikat. Matriks terdiri dari serat-serat dan bahan dasar, sedangkan serat-serat matriks sendiri terdiri dari beberapa jenis yaitu serat kalogen, serat elastin, dan serat retikuler. Jaringan ikatnnya terdiri dari beberapa jenis sel, misalnya adalah sel lemak.[13][14][15]

Organ hewan

Organ adalah gabungan dari berbagai jenis jaringan yang terorganisasi dalam fungsi tertentu.[16] Makin tinggi derajat suatu hewan, makin banyak organ tubuh yang dimilikinya. Hal ini bertujuan untuk efisiensi kerja, karena dengan banyaknya organ tubuhmaka pembagian kerja akan semakin efektif.[17] Berdasarkan letaknya, organ dikelompokan menjadi dua macam, yaitu organ dalam dan organ luar. Organ dalam tubuh dalam misalnya hati dan jantung. Sedangkan organ luar tubuh misalnya kulit, mata, telinga, dan hidung.[16][15]

Sistem organ

Sistem organ adalah gabungan dari berbagai organ untuk melakukan fungsi tertentu didalam tubuh. Setiap organ memegang peranan yang sama penting dalam menjalankan fungsinya.[16] Sistem organ tubuh biasanya dikelompokan menjadi sembilan, yaitu sistem rangka, sistem otot, sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem sirkulasi, sistem saraf, sistem endokrin, sistem ekskresi, sistem reproduksi.[18] Sistem sirkulasi pada hewan umumnya berupa sistem peredaran darah tertutup tunggal dan peredaran darah tertutup ganda. Sistem peredaran darah tertutup maksudnya bahwa darah mengalir melalui pembuluh darah, dan ganda/tunggal yaitu banyaknya perputaran darah pada waktu melalui jantung.[19][15]

Bentuk awal hewan

Bentuk awal hewan diduga mirip Protista yang berflagela yang kemudian kehilangan kloroplasnya dan berkembang menyerupai flagelata yang ada sekarang. Tori lain mengatakan sel hewan berkembang dari sel eukariotik aerobik. Organisme ini berevolusi membentuk kelompok Protozoa. Selanjutnya terjadi perubahan dari hewan bersel satu menjadi hewan bersel banyak. Diduga bahwa hewan bersel banyak mula-mula berbentuk bola yang berongga, dan terdiri dari satu lapisan sel-sel. Berdasarkan hipotesis hewan ini disebut blastea. Nama blastea diambil dari satu bentuk dalam perkembangan embrio, yaitu blastula.[20]
Alga dan Protozoa yang ada sekarang ini merupakan hasil radiasi yang pertama, sedangkan blastea tidak lagi dijumpai kecuali pada bentuk blastula dalam perkembangan embrio hewan bersel banyak. Bentuk blastela memungkinkan untuk berkembang lebih jauh pada radiasi kedua dan ketiga.[20]

Evolusi

 
Protista 

 Porifera


 Cnidaria

 Platyhelminthes 


 Mollusca


 Annelida


 Arthropoda




 Nematoda




 Echinodermata


 Chordata




Bagan evolusi Invertebrata[21]

Evolusi invertebrata dan vertebrata

Evolusi avertebrata dimulai dari nenek moyang berupa protista yang hidup di laut. Ketika itu evolusi biologis berlangsung semakin cepat dibandingkan dengan evolusi biologis pertama kali. Protista bercabang tiga, dimulai dari filum Porifera, filum Cnidaria, dan filum Platyhelminthes. Plathyhelminthes bercabang tiga, cabang pertama bercabang tiga lagi menjadi filum Mollusca, filum Annelida, dan filum Arthropoda. Cabang kedua menjadi filum Nematoda. Sedangkan cabang ketiga menjadi dua filum yaitu Echinodermata dan filum Chordata.[22][20]
Dari evolusi invertebrata dapat diketahui bahwa evolusi vertebrata berasal dari nenek moyang berupa Echinodermata. Echinodermata akan berkembang menjadi Echinodermata modern yang ada sekarang ini, misalnya bintang laut, bulu babi, Hemichordata, Chordata primitif (seperti Tunicata dan Lanceleolatus). Vertebrata modern meliputi tujuh kelas yaitu Agnatha, Chondrichthyes, Osteichthyes, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.[22]

Evolusi dari kehidupan di laut ke darat

Sel-sel diduga berkembang berkembang di laut, menurunkan jenis-jenis hewan dan tumbuhan air yang hidup dan berkembang biak di dalam air. Karena adanya kompetisi, organisme itu ada yang mencoba hidup ke darat. Setelah hidup di darat terjadi kompetisi dalam memperebutkan makanan dan tempat hidup. Beberapa spesies diduga berusaha kembali ke air. Dalam upaya kembali ke air itu ada yang behasil, ada pula yang tidak berhasil. Contohnya yang berhasil adalah lumba-lumba, paus, yang sepenuhnya hidup di air. Sedangkan yang tidak berhasil misalkan buaya.[22]

Perkembangan hewan

Dalam sistematika awal, binatang mencakup banyak organisme bersel tunggal yang dikelompokkan sebagai Protozoa karena sifat heterotrof dan bergerak aktif (motil). Pengelompokan ini terus dianut hingga pertengahan abad ke-20 dan hingga sekarang masih dipakai untuk kepentingan praktis. Ketika orang mulai menganggap bahwa organisme bersel satu tidak memiliki organisasi jaringan, dibentuklah kelompok Protista yang menghimpun semua organisme sederhana yang berperilaku mirip binatang (bergerak, heterotrof).
Perkembangan biologi sejak separuh akhir abad ke-20 telah menunjukkan bahwa banyak organisme bersel satu tidak dapat lagi dipertahankan sebagai binatang. Ke dalam "binatang" dimasukkan semua organisme bersel banyak yang sel spermanya memiliki kesamaan struktur dengan koanosit, suatu sel generatif primitif. Selain itu, penerapan konsep evolusi dan kladistik telah mengubah banyak organisasi sistematika hewan. Proses reklasifikasi ini sampai sekarang masih terus berjalan.
Menurut para ahli, terbentuknya hewan-hewan di muka bumi ini dimulai dari zigot bersel satu yang mengalami pembelahan sel dan sel tersebut akan bertambah banyak yang terbentuk menyerupai bola. Bentuk seperti bola tersebut akan mengalami perkembangan, yaitu akan melekuk ke dalam sehingga akan terbentuk dua lapisan, yaitu ektoderm (lapisan luar) dan endoderm (lapisan dalam). Ektoderm dalam masa perkembangannya membentuk bagian-bagian tubuh tertentu, yaitu epidermis, kulit, dan sistem saraf, sedangkan lapisan endoderm akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan kelenjarnya. Ada beberapa hewan yang berkembang pada tingkat kedua lapisan ini yang dinamakan diplobastik. Adapun yang termasuk golongan hewan ini adalah Porifera dan Coelenterata. Di antara kedua lapisan, yaitu ektoderm dan endoderm akan berkembang dan terbentuk lapisan mesoderm. Lapisan mesoderm akan berkembang membentuk bagian tubuh yang menjadi otot, sistem reproduksi, sistem sirkulasi, dan sistem ekskresi. Golongan hewan yang berkembang pada ketiga tingkat lapisan ini dinamakan triplobastik. Golongan hewan ini adalah Platyhelminthes dan Nemathelminthes.[23]
Dari hasil penelitian diketahui pada Platyhelminthes belum mempunyai rongga tubuh, yaitu terlihat tubuhnya padat, tanpa rongga antara usus dan tubuh terluar sehingga digolongkan sebagai triplobastik aselomata (selom = rongga tubuh). Adapun pada Nemathelminthes mempunyai rongga tubuh semu, yaitu mesoderm belum membentuk rongga yang sesungguhnya karena tampak pada mesoderm belum terbagi menjadi lapisan dalam dan lapisan luar, yang dinamakan dengan triplobastik pseudoselomata dan yang mempunyai rongga tubuh dinamakan triplobastik selomata karena mesodermnya sudah dipisahkan oleh rongga tubuh yang terbentuk menjadi dua lapisan, yaitu dalam dan luar. Termasuk golongan hewan ini adalah Annelida sampai Chordata.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa terbentuknya hewan dimulai dari Protozoa kemudian Porifera, Coelenterata, sampai pada tingkat Mamalia. Jadi, hewan tersebut mengalami perkembangan dari satu sel menjadi banyak sel hingga terbentuk triplobastik aselomata, pseudoselomata, sampai selomata.
Hewan yang digolongkan dalam kelompok Avertebrata memiliki persamaan ciri, yaitu tidak mempunyai ruas-ruas tulang belakang (vertebrae). Jika kita amati, golongan hewan ini memiliki pola organisasi tubuh yang agak sederhana, dibandingkan dengan kelompok hewan Vertebrata. Dengan dasar inilah hewan-hewan ini dianggap primitif atau merupakan bentuk-bentuk paling awal dari kehidupan yang telah mengalami sedikit perubahan.[23]

Pertumbuhan hewan

Pertumbuhan dan perkembangan ayam yang merupakan fase metamorfosis tidak sempurna.
Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang dengan tahap "zigot-morula-blastula-gastrula" hingga terbentuk embrio.[24] Embrio akan berdiferensi sehingga terbentuk berbagai macam jaringan dan organ. Organ-organ akan menyatu dan bergabung menjadi organisme. Kemudian, organisme tumbuh dan berkembang menjadi organisme dewasa.[25]
Pada siklus hidup hewan tertentu, terjadi perubahan bentuk tubuh dari embrio sampai dewasa. Perubahan bentuk ini disebut metamorfosis. Metamorfosis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.[26] Metamorfosis sempurna dicirikan dengan adanya bentuk tubuh yang berbeda di setiap fase metamorfosis, misalnya adalah kupu-kupu dan katak. Metamorfosis tidak sempurna ditandai dengan adanya bentuk tubuh yang sama, tetapi ukurannya berbeda pada salah satu fase metamorfosis, misalnya adalah belalang dan kecoa.[25]
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dapat dibagi menjadi dua, yaitu: faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi gen dan hormon. Gen merupakan faktor keturunan yang diwariskan dari orang tua (induk) kepada keturunannua, sedangkan hormon merupakan senyawa organik yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan hewan. Faktor eksternal meliputi air, nutrisi, cahaya, aktivitas, dan lingkungan.[27][25]